Jumat, 22 April 2011

Filotaksis

Botani
dan
Morfologi


Poenya : Chairin Najemi
Pendidikan IPA
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
yogyakarta


Filotaksis

“Ilmu yang mempelajari tata letak daun”

-         Filotaksis daun pada batang atau cabang tumbuhan itu biasanya konstan dan seringkali merupakan ciri pengenal bagi tumbuhan.
-         Pada monokotil hanya satu helai daun melekat pada buku.
-         Pada dikotil jumlah daun yang melekat pada buku bisa satu atau lebih.

Tipe-tipe filotaksis:
Pengelompokan tipe filotaksis dilakukan  dengan melihat banyaknya jumlah daun yang melekat pada satu buku dibatang.

Filotaksis  - pada buku melekat sehelai daun – monostik
                                                                                --distik
                                                                                --tristik
                    - pada buku melekat 2 helai daun – berhadapan
                                                                                 - bersilangan
                    - pada buku melekat 3 helai daun – berkarang




Batang (caulis)

Batang pada umumnya terdiri dari sumber dengan daun-daun melekat padanya.
Tugas utamanya :
1.     mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah.
2.     Dengan percabangan memperluas bidang asmilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan didalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yanga menguntungkan.
3.     Berlaku sebagai jalur translokasi air dan garam-garam mineral ke daun dan titik-titik tumbuh dan bahan organik dari tempat pembentukkannya di daun ke semua bagian tubuh.
4.     Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.

Asimilasi : pembuatan/pemasakan makanan.







Sifat-sifat batang

1.     Umumnya berbentuk panjang bulat seperti : silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf. Artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi 2 bagian yang setangkup.
2.     Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, pada buku-buku inilah terdapat daun.
3.     Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari ( bersifat,fotorop dan heliotrop )
4.     Selalu bertambah panjang diujungnya oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5.     Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6.     Umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umumnya pendek, misal rumput dan waktu batang masih muda.

Jenis tumbuhan menurut ketampakan batang
1.     Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis). Tumbuhan yang tidak seolah-olah tak berbatang namun sebenarnya ruas amat pendek.
2.     Tumbuhan berbatang jelas. Selain batang diatas tanah yang bercabang-cabang terdapat batang dibawah tanah baik rimpang (rizoma), umbi batang, umbi lapis, dlbs.


Sifat batang
1.           Batang basah (herbaceus). Ex : Musa parasiaca (pisang)
2.     Batang berkayu (lignosus). Ex : Mangiferaindica ( mangga)
3.     Batang rumput (calmus). Ex : oryza sativa
4.     Batang Mendoang (calamus). Ex : fimbristiyus globulusus

Penampang melintang batang
1.     Bulat (teres, cylindricus). Ex : bambusa, cocos nucifera (kelapa).
2.     Bersegi (angularis), segitiga (triangularis). Ex : cyperus rotundus, segi empat (quadran gularis). Ex : passiflora quadrang gularis (markisa).
3.     Pipih (compressus). Ex : jakang, filokladia (phyllocladium) dan kladodia (clododium). Ex : kaktus.


Permukaan batang
1.     Licin (laevis), ex : Zea mays (jagung).
2.     Berusuk (costatus), ex : cereus sp (kaktus)
3.     Beralur (sulcatus), ex : pastinaca
4.     bersayap (alantus), ex : Dioscorea alata


Arah Tumbuh Batang
1.     Tegak lurus (erecatus). Ex  : carica papaya (kates).
2.     Menggantung (dependeas pendulus). Ex : Anggrek.
3.     Berbaring (humfulus). Ex : semangka.
4.     Menjalar atau Merayap (Tepens). Ex : ubi jalar.
5.     Serong ke atas atau condong (ascendes). Ex : kacang tanah.
6.     Mengangguk (nutans). Ex : bunga matahari.
7.     Memanjat (scandens). Ex : vanili, sirih.
8.     Membelit (volubllis): 
a.                                                                                                                                                                 Membelit ke kiri (sinstrorsum volubilis). Ex :kembang telan.
b.                 Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Ex : gadung.
9.     Terendam (submersus atau demersus). Ex : enceng gondok.
10.                        Terapung (fluitans atau natuns). Ex : teratai.








Cabang (Ramus)
        Kebanyakan yang tidak memiliki cabang adalah tumbuhan monokotil. Misalnya : jagung (zea mays).
Cara percabangan :
1.     Monopodial : batang utama jelas.
2.     Simpodial : batang utama sukar ditemukan.
3.     Menggarpu (dikolom, cara percabangan ,batang) Menjadi (cabang yang sama besar).
Cabang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokoknya lazimnya disebut dahan.
Sedangkan cabang-cabang yang kecil disebut ranting.

Bentuk khusus dari cabang
1.     geragih (flagellum / stolon)
2.     Cabang batang daun (phylocladium)
3.     Wiwilan atau tunas air (virga singularis)
4.     Cabang panjang (virga)
5.     Cabang pendek (virgule)
6.     Sulur (cirrhus)
7.     Duri (spina)
8.     Batang semu (truncus spurious)

Arah tumbuh cabang
1.     Tegak (fastigiatus)
2.     Condong keatas (patens)
3.     Mendatar (horizontalis)
4.     Terkulai (declinatus)
5.     Bergantung (pendums)
Modifikasi batang
1.                 Rimpang (rizoma).
Batang dibawah tanah yang tumbuh horizontal dan biasanya bercabang.
2.     Umbi.
·        Umbi batang (tuber) merupakan umbi yang berbentuk dari modifikasi batang, umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh dibawah permukaan tanah, membesar dan mengandung banyak pati disebut tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies salanaceae dan asteraceae.
·        Umbi lapis, merupakan umbi yang berbentuk dari tumpukan (pelepah) dan tersusun rapat.
·        Umbi sisik, umbi tidak mempunyai penutup kering, sisik terpisah dan tidak sama tingginya serta semua melekat pada area basal.
·        Umbi semu. Misalnya pada anggrek.


Alat Perkembangbiakan

Alat perkembangbiakan
Alat perkembangbiakan : 
·        Vegetatif  (aseksual)  : ---  Alami
                                         --- Buatan
·        Generatif (seksual)

Alat perkembangbiakan vegetative aseksual
Bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru yang tidak didahului dengan perkawinan.
·        Vegetatif alami (dilakukan menurut sifat pembawaan tumbuhan itu sendiri), misalnya : umbi batang, umbi lapis, rimpang, geragih, anakan.
·        Vegetatif Buatan (dengan bantuan manusia), misalnya : stek batang, akar daun, cangkok.

Perkembangbiakan generative
·        Alat perkembangbiakan yang terjadinya didahului dengan perkawinan (peleburan gamet jantan dan betina ).
·        Alat perkembangbiakan generative tumbuhan ialah biji.
·        Bentuk dan susunan berbeda-beda menurut jenis tumbuhan.




Bunga (flos)
·        Alat perkembangbiakan generative terdapat dalam biji, biji terdapat dalam buah, buah berasal dari bunga.
·        Pada bunga terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan sehingga menghasilkan buah yang didalamnya terkandung biji.

Struktur dan fungsi bunga
Dasar bunga (receptaculum)
Hiasan bunga : Tajuk (mahkota/ corolla) dan kelopak (calyx).
Kelopak (calyx) terdiri dari sejumlah daun tajuk (peta).
-         Tajuk terdiri dari sejumlah daun tajuk (peta).
-         Bagian bunga yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoon) adalah benang sari (stamen) dan betina adalah putik (pistillum).
-         Andresium (androecium) : keseluruhan benang sari (tangkai dan kepala sari).
-         Ginesium (gynoecium) : keseluruhan putik (tangkai, kepala putik dan bakal buah).
-         Nektarium : didasar bunga, dekat pangkal benang seringkali terdapat tonjolan kecil yang menghasilkan nektal.



Bagian-bagian bunga
a.     Tangkai bunga (pedicellus) yaitu bagian bunga yang jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan.
b.     Dasar bunga (receptaculum) yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar dengan ruas-ruas amat pendek, sehingga daun-daun yang mengalami metamorfosis menjadi bagian bunga duduk amat rapat.
c.      Hiasan bunga (perianthium) yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Antara lain : kelopak (calyx) dan mahkota (corolla). Bunga telanjang (flos nudus) tidak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya sama sehingga sering disebut dengan tenda bunga (perigonium).
d.     Alat-alat kelamin:
-         jantan (androecium) merupakan metamorfosisi daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah stemen.
-         Betina (gynaecium) biasanya disebut bagian putik (pistillum), putik terdiri atas satu atau lebih daun buah.







Bagian-bagian bunga
a.     Bagian yang bersifat batang :
-         tangkai daun (pedunculus)
-         sumbu primer (rachis)
-         sumbu sekunder
-         tangkai bunga
-         dasar bunga
b.     Bagian yang bersifat seperti daun :
-         daun pelindung (bractea)
-         selundang daun (spatha folium)
-         daun tangkai (bracteola)
-         kelopak tambahan (epicalyx)
-         daun pembalut
-         daun bunga







Menurut kelengkapan daun
1.     Bunga lengkap.
Terdapat kelopak, tajuk, benang sari, daun putik.
Ex : hibiscus rosa sinensis (bunga kembang sepatu)
2.     Bunga tidak lengkap.
Salah satu atau lebih dari bagian bunga tidak ditemukan atau tidak dapat dibedakan.
Ex : Euphorbia pulcherrima (bunga waru)



Menurut kelengkapan alat kelainan
1.     Bunga berkelamin dua/bunga banci/biseksual (floshermafroditus) yaitu bunga yang terdapat benang sari maupun putik. Bunga ini sering sisebut bunga lengkap atau bunga sempurna.
2.     Bunga berkelamin tunggal (unisexualis) hanya memiliki 1 kelamin saja, betina atau jantan.
3.     Bunga mandul (flores neutri) yakni bunga tanpa/tidak dapat dibedakan antara benang sari maupun putik.




Berdasarkan variasi bunga
1.     Berumah satu (monoecus) yaitu tanaman yang memiliki bunga jantan dan betina dalam 1 individu (satu tanaman).
2.     Berumah dua (dioecus) jika bunga jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda, ex : cycas rumphii.
3.     Poligam (polygamus) jika pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci sekaligus. Kombinasi lain kecuali yang tersebut diatas. Ex : carica papaya.

Polygamus dibedakan menjadi
1.     Andromonoceus. Pada individu yang sam ditemukan bunga jantan dan bunga betina.
2.     Gynomonoceus. Pada individu yang sama ditemukan bunga betina dan bunga banci.
3.     Androdioceus. Dalam satu jenis tanaman dengan hanya bunga jantan dan tanaman hanya bunga banci.
4.     Gynodioceus. Dalam satu jenis tanaman dengan hanya bunga betina dan tanaman hanya bunga banci.
5.     Triocus. Jika bunga jantan, betina, banci terpisah pada individu yang berlainan.




Letak bunga pada tumbuhan (anthotaxis)
a.     Tumbuhan membentuk satu kuntum bunga (planta uniflora). Ex : coklat dan lili.
b.     Kuntum bunga tersebar dan terpisah (flores spasii). Ex : bunga mentimun.
c.      Perbungaan (inflorescentia) terdiri dari sumbu berama tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga mengghasilkan suatu kesatuan. Ex : kembang merak.

Menurut jumlah bunga
1.     Tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) hanya menghasilkan satu bunga saja. Menurut tempatnya dibagi menjadi :
a.     Bunga pada ujung batang, ex : bunga coklat dan bunga kembang merak.
b.     Bunga diketiak daun, ex : kembang sepatu.
2.     Tumbuhan berbunga banyak/majemuk (planta multiflora ).
Beberapa bunga yang berkumpul dalam satu rangkaian bunga. Ex : kembang merak.
Bunga majemuk dibagi menjkadi :
a.     Bunga majemuk tak terbatas. Bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus menerus.
b.     Bunga majemuk terbatas. Bunga majemuk yang ibu tangkainya selalu ditutupi dengan satu bunga.